Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama
dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Di tengah berbagai tantangan seperti
menurunnya produktivitas lahan, tingginya ketergantungan pada bahan pangan dari
luar desa, serta berkurangnya minat generasi muda di sektor pertanian, desa
perlu melakukan inovasi yang strategis. Salah satu langkah efektif adalah
memanfaatkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui penyertaan
modal desa untuk menggerakkan program-program ketahanan pangan
berbasis masyarakat.
BUMDes
sebagai lembaga ekonomi desa memiliki posisi strategis untuk mengelola potensi
lokal menjadi sumber kesejahteraan masyarakat. Melalui dukungan modal dari
pemerintah desa, BUMDes dapat mengembangkan unit usaha pangan yang fokus pada:
- Pengelolaan lahan pertanian
- Budidaya tanaman pangan
- Penggemukan ternak
- Produksi perikanan
- Pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian
Program ketahanan pangan yang dikelola BUMDes tidak hanya
meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat
petani.
Model Pelaksanaan: Kerja Sama dengan Petani
Dalam implementasinya, BUMDes tidak berjalan sendiri,
tetapi melibatkan masyarakat terutama para petani melalui pola kerja sama.
Model kolaborasi ini dilakukan dalam berbagai bentuk, di antaranya:
1. Kontrak Lahan Sawah yang Tidak Lagi Digarap
Banyak lahan sawah di desa yang terbengkalai karena
pemiliknya tidak lagi memiliki waktu, tenaga, atau modal untuk mengolah. BUMDes
kemudian melakukan:
- Inventarisasi lahan tidur atau
lahan yang tidak diolah
- Menyusun kontrak kerja sama
dengan pemilik lahan
- Mengelola penanaman dan produksi
bersama kelompok petani
- Sistem bagi hasil yang transparan
dan menguntungkan kedua pihak
Skema ini menghidupkan kembali produktivitas tanah dan
meningkatkan stabilitas pangan desa.
2. Pemanfaatan Kandang Ternak Milik Masyarakat
Di banyak desa, kandang ternak tidak digunakan secara
optimal. BUMDes masuk untuk:
- Menyediakan bibit ternak melalui
penyertaan modal desa
- Mengelola pakan dan kesehatan
hewan
- Mengatur sistem penggemukan atau
pembiakan
- Mengelola pemasaran ternak
bersama peternak
Model ini meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus
mendukung ketersediaan sumber protein hewani.
3. Pemanfaatan Kolam Ikan dan Perikanan Desa
BUMDes dapat mengaktifkan kolam ikan milik masyarakat atau
kolam desa yang tidak produktif dengan:
- Menyediakan benih ikan dan pakan
- Mendampingi teknis budidaya
- Membantu distribusi dan pemasaran
hasil panen
Upaya ini menambah variasi pangan sumber protein di desa
dan membuka lapangan kerja baru.
4. Optimalisasi Lahan Tidur
Lahan tidur atau tanah kosong sering kali tidak memberi
manfaat bagi pemiliknya. BUMDes dapat mengubah lahan tersebut menjadi:
- Kebun sayur
- Lahan tanaman pangan cepat panen
- Kebun buah dan tanaman produktif
lainnya
- Area budidaya komoditas unggulan
desa
Program ini menjaga suplai pangan lokal secara
berkelanjutan.
Tujuan Program Ketahanan Pangan Berbasis BUMDes
Implementasi program ketahanan pangan yang dikelola BUMDes
bertujuan untuk:
- Meningkatkan Ketersediaan Pangan
Lokal
Mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar desa. - Memanfaatkan Potensi Lokal yang
Belum Produktif
Seperti lahan tidur, kolam, dan kandang ternak yang tidak dimanfaatkan. - Meningkatkan Pendapatan Petani
dan Masyarakat Desa
Melalui kerja sama yang saling menguntungkan dan sistem bagi hasil yang adil. - Menciptakan Lapangan Kerja Baru
di Sektor Pertanian
Menarik minat generasi muda untuk kembali terlibat dalam pertanian. - Memperkuat Ketahanan Ekonomi Desa
Dengan menciptakan unit usaha produktif yang berkelanjutan. - Menjamin Ketersediaan Pangan yang
Sehat dan Terjangkau
Bagi seluruh masyarakat desa, termasuk dalam kondisi krisis. - Mendorong Kemandirian Desa
Dengan mengembangkan sistem pangan yang dikelola sendiri oleh lembaga desa dan warganya.
.jpeg)
